Dok : Nasruddin Bahar Koordinator TTI
Wartanad.id – Banda Aceh –  Transparansi Tender Indonesia TTI menyoroti kinerja BPKP Perwakilan Aceh, Pasalnya puluhan Vendor yang terlibat pada kegiatan PON ke XXI Aceh – Sumut belum menerima pembayaran atas jasa yang telah mereka berikan. Banyak Vendor mengeluh sampai hari ini jasa nya belum dibayar dengan alasan pihak keuangan belum menerima hasil reviu dari BPKP.ucap koordinator TTI Nasruddin Bahar melalui siaran pers nya13/12
 
Sambungnya,Transparansi Tender Indonesia TTI menilai banyak kejanggalan sejak perencanaan Anggaran, Pihak PB PON Aceh tidak melibatkan Inspektorat atau BPKP sehingga harga yang ditawarkan dalam kontrak melambung tinggi dari harga pasar. Pengadaan barang secara Epurchasing  patut diduga terjadi permainan anatara vendor dengan pelaksana PB PON karena proses pengadaan tidak dilakukan Tender.
 
Menurut informasi BPKP telah melakukan Reviw Anggaran sebesar Rp.400 Milyar apakah informasi ini benar seharusnya BPKP menjelaskan secara terbuka kepada Publik. Info yang kami terima BPKP menemukan harga bola tenis mencapai Rp.3 juta per buah yang barangnya di impotlr dari India dan masih banyak item pekerjaan pada seluruh cabang olah raga harganya sudah digelembungkan.tutur Nasruddin bahar
 
Publik menunggu keseriusaan BPKP perwakilan Aceh yang diberikan kewenangan oleh undang undang  melakukan Reviu atau Revisi Anggaran jika ditemukan Anggaran yang tidak Rasional. Publik juga berharap kepada BPKP segera rampungkan tigasnya agar vendor vendor kecil mendapatkan haknya.kata Nasruddin bahar
 
Kepada Aparat Penegak Hukum juga diminta pro aktif meminta hasil Reviw Anggaran dari BPKP bahkan jika ditemukan Mark Up harga yang dapat merugikan keuangan Negara maka APH segera mengambil tindakan tegas tanpa pandang bulu.tegas Nasruddin bahar.
 
 
Sumber : Wartanad.id
Waktu : Dec 13, 2024, 9:09 AM WIB