BANDA ACEH – Koordinator Transparansi Tender Indonesia, Nasruddin Bahar, mendesak Pokja pemilihan membatalakan PT Jember Utama sebagai pemenang tender. Perusahaan itu tidak lulus evaluasi kewajaran harga menawarkan di bawah 80 persen HPS.
“ini sangat berisiko,” kata Nasruddin, Jumat, 6 September 2024.
Paket Rehabilitasi Gedung Fakultas Tekhnik Universitas Syiah Kuala dimenangkan oleh Jember Utama yang berkantor di Perum Mustika Pasir Nangka, Tanggerang Selatan. Perusahaan itu menawar Rp 22.800.000.000. Adapun HPS mencapai Rp 29.917.891.100
Penawaran itu, kata Nasruddin, 23 persen di bawah HPS. Dia mengatakan tidak wajar jika pekerjaan konstruksi gedung ditawarkan di bawah 80 persen HPS.
“Misalnya harga material bangunan sudah standar, tidak mungkin dikurangi lagi, harga semen, dan bahan bangunan lainnya sudah ditentukan,” kata Nasruddin.
Kebiasaan Pokja Pemilihan di BP2JK Kementrian PUPR memenangkan penawaran terendah patut dipertanyakan motifnya. Nasruddin mengatakan jika alasan takut disanggah oleh peserta tender, itu adalah alasan yang mengada-ada.
Nasruddin mengungkapkan tidak sedikit proyek di Kementerian PUPR bermutu jelek karena kontraktor yang dimenangkan memotong harga di luar kewajaran.
Jika pekerjaan jalan dan irigasi mungkin masih bisa dimengerti. Pada dua proyek itu, material bangunannya banyak didapat dari alam, bukan dari toko bangunan.
Dari hasil evaluasi yang bisa dilihat pada website LPSE Kementerian PUPR, PT Qirelis Mandiri Jaya menawar Rp 23.872.746.151. Angka ini juga di bawah 80 HPS dan digugurkan dengan alasan tidak lolos evaluasi kewajaran harga.
“Jika dibandingkan dengan pemenang nomor 1, PT Jember Utama, maka harga yang ditawarkan Qiralis Mandiri Jaya lebih wajar,” kata Nasruddin.***
Sumber : AJNN
Waktu : 20:20 WIB, 06 September 2024
Salinan ini telah tayang di https://www.ajnn.net/news/tti-meminta-pokja-bp2jk-evaluasi-ulang-pemenang-tender-paket-rehabilitasi-gedung-fakultas-tekhnik-usk/index.html.